jumpa lagi... jangan lupa muhasabah diri yee... ^-^

~jangan dipinta ringankan ujian tapi pintalah ditingkatkan iman...~

~jangan dipinta ringankan ujian tapi pintalah ditingkatkan iman...~

Wednesday, October 13, 2010

Bukti Kasih Seorang Ibu

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya.Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi
Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi
Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”
Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya
Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba
Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang
Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat
Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya
Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.
Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu
karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini
Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita..
Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun
There is a story living in us that speaks of our place in the world
It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves
Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan
Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tuesday, October 5, 2010

MUDAHNYA MENGELUH, SUKARNYA BERSYUKUR~

Begitu mudah sekali melontarkan keluhan. Keluhan demi keluhan keluar dari bibir tanpa disedari. Kita mengeluh atas perkara-perkara yang remeh. Kita mengeluh atas perkara-perkara yang tidak mendatangkan faedah. Kita mengeluh dan asyik mengeluh. Andai dapat ditukar setiap bait keluhan itu kepada wang ringgit, pasti terbasmi kemiskinan di muka bumi. Namun hairan, Kita mengeluh tatkala kita ditimbuni dengan pelbagai kesenangan.

Kita mengeluh kerana makanan kegemaran tidak disediakan, sedangkan perut semakin memboyot kekenyangan. Kita mengeluh kerana kepanasan, sedangkan angin semula jadi disediakan tanpa bayaran. Kita mengeluh atas sekelumit kekurangan, sedangkan kelebihan sebanyak buih dilautan dibiarkan.

Allah s.w.t berfirman “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (An-Nahl: 18). Di saat kita tenggelam dalam keluhan diri sendiri, pancaindera kita tidak lagi mampu memainkan peranannya untuk melihat, mendengar, merasai dan menghayati pemberian Allah yang tiada henti-hentinya. Lantaran itu, begitu sukar sekali untuk menyebutkan kalimat Alhamdulillah sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada khaliqnya. Itulah hakikitnya. Memang manusia sentiasa leka dan lupa. Manusia mempunyai keinginan yang tiada batasan. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki..Kecuali orang-orang yang bersyukur.

Pada zaman Sayyidina Umar al-Khattab, ada seorang pemuda yang sering berdoa di sisi Baitullah yang maksudnya: “Ya Allah! Masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit” Doa beliau didengar oleh Sayyidina Umar ketika beliau (Umar) sedang melakukan tawaf di Kaabah. Umar berasa hairan dengan permintaan pemuda tersebut. Selepas selesai melakukan tawaf, Sayyidina Umar memanggil pemuda berkenaan lalu bertanya: “Kenapakah engkau berdoa sedemikian rupa (Ya Allah! masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit), apakah tiada permintaan lain yang boleh engkau mohon kepada Allah?” Pemuda berkenaan menjawab: “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa berkenaan kerana aku (berasa) takut dengan penjelasan Allah seperti firman-Nya dalam surah al-A’raaf ayat 10 yang bermaksud: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekelian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur” Aku memohon agar Allah memasukkan aku dalam golongan yang sedikit, iaitu (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah” jelas pemuda berkenaan. Mendengar jawapan itu, Umar al-Khattab menepuk kepalanya sambil berkata kepada dirinya sendiri: “Wahai Umar, alangkah jahilnya engkau, orang ramai lebih alim daripadamu”
SubhanaLlah. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan yang sedikit ini, Amin…
Jadi, sama-samalah kita membina tekad untuk membanteras keluhan dan meningkatkan kesyukuran kerana Dia telah berjanji “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Source: iluvislam
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Monday, September 27, 2010

PAKU DI DINDING HATIMU..

Ada seorang pemuda yang sangat pemarah. Dia tidak dapat mengawal kemarahannya walaupun ianya hanya satu masalah kecil sahaja. Pada suatu hari, bapanya telah menghadiahkannya dengan seguni paku.

"Untuk apakah paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut. "Setiap kali kamu marah, kamu pakulah tembok batu di hadapan rumah kita ini, bagi melepaskan kemarahan mu" jawab ayahnya. Pada hari yang Pertama sahaja, pemuda itu telah memaku sebanyak 37 batang paku pada tembok batu tersebut. Selepas beberapa minggu, setelah dia dapat mengurangkan kemarahannya, jumlah paku yang digunakan juga berkurangan. Dia mendapati, adalah lebih mudah mengawal kemarahannya dari memukul paku menembusi tembok batu tersebut. Akhirnya tibalah pada suatu hari, dimana pemuda tersebut tidak marah, walau sekali pun. Dia pun memberitahu ayahnya mengenai perkara tersebut dengan gembira. Bapanya mengucapkan tahniah dan menyuruh dia mencabut kembali paku itu satu persatu, pada setiap hari yang ia lalui tanpa kemarahan. Hari berganti hari, dan akhirnya dia berjaya mencabut kesemua paku-paku tersebut. Pemuda tersebut lantas memberitahu perkara tersebut kepada bapanya dengan bangganya.

Bapanya lantas memimpin tangannya ke tembok tersebut dan berkata "Kau telah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah kesan lubang-lubang di tembok batu tersebut, tembok itu tidak akan kelihatan sama lagi seperti sebelumnya.

Bila kau menyatakan sesuatu atau melakukan sesuatu ketika marah, ianya akan meninggalkan kesan parut dan luka, sama seperti ini. Kau boleh menikam seseorang dengan pisau dan membunuhnya.

Tetapi ingatlah, tak kesah berapa kali kau memohon maaf dan menyesal atas perbuatam mu, namun lukanya masih tetap ada. Luka di hati adalah lebih pedih dari luka fizikal.

Sahabat adalah permata yang sukar dicari. Mereka membuatkan kamu ketawa dan menggalakan mu ke arah kejayaan. Sahabat juga adalah seorang pendengar, berkongsi suka dan duka dan sentiasa membuka hatinya kepada kita.

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Wednesday, August 18, 2010

Diet Ala Rasulullah SAW

Diet Ala Rasulullah SAW Rupanya tanpa kita sedari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh asal makan je. Inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis,lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain-lain penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yang lainnya. Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya kerana pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, Anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.

1) Jangan makan SUSU bersama DAGING

2)Jangan makan DAGING bersama IKAN

3)Jangan makan IKAN bersama SUSU

4)Jangan makan AYAM bersama SUSU

5)Jangan makan IKAN bersama TELUR

6)Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD

7)Jangan makan SUSU bersama CUKA

8)Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh : KOKTEL)

CARA MAKAN

* Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.

* Tidur 1 jam setelah makan tengah hari.

* Jangan sesekali tinggal makan malam. Barang siapa yg tinggal makan malam dia akan dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan berganda. Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya? cobalah?.. Kesannya tidak dalam jangka pendek?. Kesannya akan nampak bila kita sudah tua nanti.

* Dalam Al-Quran juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. kerana akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merosakkan usus kita.

* Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesihatan spt membuat amalan antara lain:

1. Mandi Pagi sebelum subuh, sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.

2. Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air ais) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).

3. Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya seminit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.

4. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari.

5. Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, iaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan). Sabda nabi : "Ilmu itu milik Allah, barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan insya Allah Allah akan menggandakan 10 kali kepadanya"


sumber : http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/umi-maudah-ali/amalan-pemakanan-rasulullah-saw/146263412062086
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tuesday, August 17, 2010

Salah faham pemakaian tudung

Posted by salafus-sholih at 9:54 AM

Pada hari ini, dapat kita perhatikan ramai muslimah mulai sedar akan kewajipan mengenakan tudung. Kita dapat lihat bagaimana seorang muslimah sebelumnya tidak bertudung, kemudian mula mengenakan tudung. Alhamdulillah, Rahimahunnallah. Walau bagaimanapun, sayangnya kebanyakan dari mereka masih belum mengenakan tudung yang benar-benar sesuai dengan kehendak syariat. Kebanyakan dari mereka memakai tudung mengikut trend atau hanya ingin dilihat lebih islamik. Mereka lebih mementingkan keanggunan, kecantikan tanpa mempedulikan apakah benar tudung mereka betul atau tidak.

Kebanyakan tudung yang dijual hari ini tidak cukup untuk menutup aurat secara sempurna melainkan meninggalkan celah-celah yang memperlihatkan aurat. Menurut jumhur ulama, aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Sebagaimana ulama ahli tafsir Imam Al-Qurthubi berkata, pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah:

Asma binti Abu Bakar menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : “Wahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini.” Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Allah Pemberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya”. Maka, selain muka dan telapak tangan, tidak boleh terlihat walaupun sedikit.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam melarang para wanita muslimah berpakaian ketat. Dan batasan ketat adalah tergambarnya bentuk salah satu anggota tubuh yang termasuk aurat. Usamah bin Zaid pernah berkata :

Rasulullah pernah memberiku baju Quthbiyah yang tebal yang merupakan baju yang dihadiahkan oleh Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan pada isteriku. Nabi bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Quthbiyah ?” Aku menjawab : Aku pakaikan baju itu pada istriku. Nabi lalu bersabda : “Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam di balik Quthbiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya.” (Ad-Dhiya Al-Maqdisi dalam Al-Hadits Al-Mukhtarah I/441; Ahmad dan Al-Baihaqi dengan sanad Hasan).

Sungguh menghairankan sesetengah muslimah yang sudah menyedari akan wajibnya menutup aurat, namun di dalam hatinya masih ada keinginan untuk menonjolkan bahagian-bahagian tubuhnya agar terlihat indah di mata laki-laki. Waliyyadzubillah. Sehingga mereka pun memakai tudung secara ala-kadar sahaja. Kesilapan muslimah yang menggayakan tudung pada hari ini dapat dibahagikan kepada dua bahagian.

1.Antara tudung yang popular dipakai masa kini adalah tudung lilit atau tudung pendek. Hampir kebanyakan muslimah menggayakan tudung jenis di mana banyak dipengaruhi oleh pemakaian artis-artis tempatan. Rata-rata daripada mereka akan mengatakan tudung jenis ini ringkas, tidak rimas dan senang dipakai. Namun tidak syak lagi pemakaian jenis ini mendedahkan dada. Padahal telah jelas dalil menyebutkan:

“Dan hendaklah mereka menutupkan jilbab ke dada mereka…” (QS. An Nur : 31)


2. Antara kebiasaan yang selalu dilakukan muslimah pada hari ini adalah memasukkan tudung ke dalam baju atau memakai jaket atau coat diluarnya. Ini menyebabkan hilangnya fungsi tudung untuk menutupi bentuk tubuh bahagian atas. Memang terdapat pelbagai alasan diberi untuk mengenakan tudung jenis ini. Pertama adalah untuk keperluan keselamatan, misalnya ingin memasuki makmal, tudung perlu dimasuki ke dalam coat bagi mengelak dari disambar api, bahan kimia dan sebagainya. Penyelesaian untuk permasalahan ini, pakailah coat yang besar dan longgar sehingga tidak menampakkan langsung bentuk tubuh bahagian atas. Namun, kalau kita lihat situasi hari ini, sukar untuk melihat mereka yang memakai coat yang disebutkan itu. Kedua pula, adalah keperluan akademik. Mereka menggayakan tudung jenis ini dengan alasan kekemasan seperti yang dapat kita lihat pada badan-badan uniform seperti Pasukan Pandu Puteri, Kadet Polis, Kadet Remaja Sekolah dan lain-lain lagi. Sukar untuk berkompromi dengan alasan ini kerana tidak bolehkah mengemaskan sahaja tudung yang dilabuh itu? Mengapakah mereka tidak boleh mencotohi Pasukan Puteri Islam yang tampak molek dengan tudung tidak dimasukkan ke dalam baju tetapi masih boleh berfungsi sebagai satu pasukan? Ini adalah persoalan yang perlu diperhalusi lagi.


Kesimpulannya, dapat dinyatakan disini, jumhur ulama berpendapat bahawa panjang minima bagi suatu tudung adalah sampai menutupi dada dengan sempurna. Namun ini bukan bererti sekadar melepasi sepanjang itu. Kerana seringkali diterpa angin, maka bahagian dada akan tersingkap. Maka, tidak ada pilihan lain bagi muslimah kecuali mengenakan tudung yang lebih panjang dari itu. Bahkan sangat baik bila tudung menjulur panjang sampai ke punggung. Dan inilah pendapat sebagian ulama dengan mengambil zahir dari perintah Allah pada surat Al-Ahzab ayat 59:

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin : “Hendaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (QS. Al Ahzab : 59)

Walau demikian kami bersyukur kepada Allah, bahawa sekarang mulai terlihat kesedaran dikalangan muslimah di negara kita untuk mulai mengenakan tudung. Walaupun sebahagian besar masih belum memenuhi kriteria syar’i, namun kami berharap saudari-saudari kita muslimah sentiasa berproses dan memperbaiki diri dalam pemakain tudung hingga sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Kita berharap semoga kaum muslimah kita yang dimuliakan oleh Allah, sentiasa memperbaiki diri dan menjaga kehormatan dirinya dengan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Beragama dengan kaedah yang benar sesuai Al Qur’an dan As Sunnah, bukan hanya mengikuti perasaan, atau mengikuti apa yang dianggap baik oleh kebanyakan orang. Wallahu ta’ala a’lam.


*sumber: http://salafus-sholih.blogspot.com/2010/07/salah-faham-pemakaian-tudung.html
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Wednesday, July 21, 2010

Malam Pendedahan Kezaliman Zionis Israel

Salam Perjuangan!

Masihkah antum ingat tentang penyerangan yang dilakukan oleh Israel Laknatullah menyerang kapal MAVI MARMARA?

Jom kte ramai2x hadir dalam "MALAM PENDEDAHAN KEZALIMAN ZIONIS ISRAEL" bersama TUAN HJ JAMULIDDIN ELIAS..selaku sukarelawan Yayasan Amal Malaysia dalam Misi Life For Gaza..

Tarikh : 23 Julai 2010

Masa : Selepas Manghrib

Tempat : Surau Al-Falah, Kampus Sultan Azlan Shah, UPSI
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Wanita Contoh Di Dalam Islam

1,Ramai manusia sudah melupakan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dialah yang digelar Afifah Solehah (wanita suci). Seorang wanita yang sanggup berkorban segala kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah SAW. Dialah yang paling pertama beriman, tanpa meragukan seruan Rasulullah SAW. Dialah wanita, yang menenangkan suaminya yang ketakutan tanpa memperlekehkan. Dialah wanita, yang tegar bertahan susah senang bersama suaminya, sehingga nyawa ditarik ALLAH SWT. Bayangkan, dia adalah seorang yang kaya raya, hartawan, tetapi sanggup dipulau bersama Rasulullah SAW selama 3 tahun 3 bulan dan makan pucuk kayu sahaja hingga pecah-pecah mulut.

2.Ramai juga terlupa dengan Fatimah Az-Zahrah binti Rasulullah SAW. Dialah yang bertahan di sisi Rasulullah SAW ketika ayahandanya itu diseksa teruk. Tanpa kecewa, tanpa rasa hendak berputus asa, dia sentiasa membantu ayahandanya yang sering disakiti. Tangannya yang bersih dan suci itulah yang mencuci najis yang dibalingkan ke tubuh ayahandanya. Tangannya yang suci itulah yang membersihkan segala luka ayahandanya. Seorang wanita yang tabah, kuat menempuhi segala dugaan.

3.Ramai yang telah terlupa akan seorang wanita bernama Asiah. Dia adalah isteri kepada Firaun yang menentang Musa. ALLAH telah menjadikan bicara lembutnya menyelamatkan Musa AS dari dibunuh Firaun. ALLAH juga menjadikan dia antara yang beriman dengan seruan Musa AS. Malah, ALLAH telah merakamkan namanya di dalam Al-Quran, dan menjanjikan kepadanya syurga atas balasan ketabahannya dalam mengharungi hidup bersama Firaun dan menerima segala seksaannya dalam mengekalkan deen ISLAM dalam dirinya.

4.Ramai pula yang tidak tahu berkenaan Masyitah. Dia adalah tukang penyisir rambut anak Firaun. Beriman kepada ALLAH SWT dan Nabi Musa, kemudian keimanannya diketahui oleh Firaun. Akhirnya dia bersama suami, serta anaknya yang masih bayi telah dicampakkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih. Walaupun nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai, malah terjun dengan penuh keyakinan. Masyitah mati syahid mempertahankan imannya dari digadai.

5.Ramai juga yang telah terlupa kepada Si Suci Maryam, ibu kepada Isa AS. Sang Perawan itu menjaga dirinya, mengabdikan diri dalam bilik yang terkunci, ALLAH memuliakannya dengan memilih Zakaria as sebagai penjaga. Maryam yang suci inilah dipilih ALLAH untuk mengandungkan Isa AS. Apabila dia melahirkan Isa AS dan ditohmah dengan pelbagai dugaan, dia bergantung kepada ALLAH, dan bersangka baik atas segala apa yang berlaku ke atasnya. Akhirnya anaknya Isa AS boleh berbicara dan menyeru manusia sedari buaian.

6.Siapakah yang hendak mencontohi Nusaibah RAH? Ketika Perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Apabila tentera Islam menjadi terdesak dan lari dari medan perang, cuma ada seratus orang sahaja yang tetap bertahan dan Nusaibah adalah salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai bagi melindungi Rasulullah dari diserang musuh. Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah begitu hebat, hinggakan Rasulullah berkata, Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku. Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, Bangun wahai anakku. Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh. Rasulullah yang melihat peristiwa itu bersabda. Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan? Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah berkata kepadanya, Ini dia orang yang telah melukakan anakmu. Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang. Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya, kata Rasulullah sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah hatta Rasulullah SAW pun bersorak untuknya.


7.Siapakah yang mengingati Ummu Imarah ini? Siapakah pula yang hendak menjadi seperti Ummu Sulaim? Dia berkahwin dengan Abu Talhah dengan mahar iman. Abu Talhah seorang kafir ketika itu, jatuh hati kepada Ummu Sulaim yang masih muslim. Ummu Sulaim berkata: Jika hendak mengahwiniku, maka maharnya adalah iman. Maka islamlah Abu Talhah. Sehingga ada sahabat yang berkata, Aku belum pernah melihat seorang wanita sama sekali yang lebih mulia maskawinnya dibandingkan dengan maskawin Ummu Sulaim. Malah, dia mentarbiyyah suaminya, sehingga suaminya menjadi seorang sahabat yang komited. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua panahan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, pada hari Uhud dengan belakang tubuhnya. Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim mentarbiyyah suaminya? Adakah lagi isteri yang sebegitu hari ini? Siapakah pula yang mengingati isteri kedua Rasulullah SAW, Ummu Salamah? Bagaimana cerdiknya dia, bijaknya dia sehinggakan dia menjadi penasihat yang baik kepada Rasulullah SAW. Ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyyah, apabila Rasulullah mengarahkan semua sahabat-sahabatnya menyembelih haiwan dan bercukur rambut, tiada seorang pun yang bangkit menyahut arahannya. Rasulullah SAW hairan, lantas kembali ke khemah, lalu berkata di hadapan Ummu Salamah, Kenapakah berlaku begitu? Ummu Salamah berkata, Jangan kau hiraukan mereka, cukurlah rambutmu, dan sembelihlah haiwanmu Bila Rasulullah SAW melakukan, semua sahabat mengikuti.

8.Siapakah pula yang hendak mencontohi isteri Rasulullah SAW, Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki (kisah rekaan) berlaku, menumpahkan fitnah ke atasnya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada ALLAH SWT. Tiada sebentar pun dia bersangka buruk kepada ALLAH SWT bila ditimpa dugaan. Siapakah pula yang mengingati Asma binti Abu Bakr? Dia digelar Zat An-Nitaqain kerana mengoyakkan tali pinggangnya kepada dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan bapanya Abu Bakr RA ketika persembunyian di Gua Thur. Dialah juga yang dilempang oleh Abu Jahal sehingga tercabut subang di telinganya, kerana tidak mahu memberitahu posisi Rasulullah SAW dan bapanya ketika hijrah. Dialah juga yang mentarbiyyah anaknya, Abdullah Ibn Zubair RA, sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang berani.

9.Siapakah pula yang ingat kepada Khansa? Dia mempunyai empat orang anak. Dia mentarbiyyah empat orang anaknya dengan baik. Apabila mendapat seruan jihad, dihantarnya anaknya yang sulung. Anak sulungnya syahid. Dihantar pula yang kedua. Yang kedua juga syahid. Dihantar pula yang ketiga. Yang ketiga juga syahid. Begitu jugalah juga dia menghantar anaknya yang keempat, dan yang keempat itu pun syahid. Akhirnya dia menangis. Orang berkata, Khansa kesedihan kerana kehilangan semua anaknya Tetapi tahukah kalian apakah jawapannya? Diamlah kalian, sesungguhnya aku bersedih kerna aku tidak punya anak lagi untuk dihantar berjihad di jalan ALLAH Wahai perempuan hari ini, siapakah antara kamu yang mengingati mereka? Wahai lelaki hari ini, siapakah antara kamu yang mengenang mereka? Wahai ummah, hari ini perempuan mana yang kamu puja dan puji?

Oh masyarakat, hari ini perempuan bagaimana yang kamu sanjungi? Oh perempuan, hari ini perempuan mana yang kamu ikuti dan contohi? Oh lelaki, hari ini perempuan yang bagaimana kamu gila-gilai untuk jadikan isteri? Siapa? Sesungguhnya perempuan-perempuan dalam lipatan sirah ini telah dilupakan. Mereka sememangnya perempuan-perempuan yang telah dilupakan. Sedangkan pada diri mereka, terdapat kemuliaan yang tiada tandingan. Dan hari in saya teringatkan perempuan-perempuan itu.

sumber: http://berita-harian-online.com/wanita-contoh-di-dalam-islam/
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Wednesday, July 14, 2010

Kisah Rabi'atul Adawiyah



Rabi'atul Adawiyah merupakan salah seorang serikandi agung dalam Islam. Beliau terkenal dengan sifat wara' dan sentiasa menjadi rujukan golongan cerdik pandai kerana beliau tidak pernah kehabisan hujah. Ikutilah antara kisah-kisah teladan tentang beliau...

Suatu malam yang sunyi sepi, semasa masyarakat sedang khusyuk tidur, seorang pencuri telah menceroboh masuk ke dalam pondok Rabi'atul Adawiyah. Namun setelah menyelongkar sekeliling berkali-kali, dia tidak menemui sebarang barang berharga kecuali sebuah kendi untuk kegunaan berwuduk, itupun telah buruk. Lantas si pencuri tergesa-gesa untuk keluar dari pondok tersebut.

Tiba-tiba Rabi'atul Adawiyah menegur si pencuri tersebut,
"Hei, jangan keluar sebelum kamu mengambil sesuatu dari rumahku ini."

Si pencuri tersebut terperanjat kerana dia menyangka tiada penghuni di pondok tersebut. Dia juga berasa hairan kerana baru kini dia menemui tuan rumah yang begitu baik hati seperti Rabi'tul Adawiyah. Kebiasaannya tuan rumah pasti akan menjerit meminta tolong apabila ada pencuri memasuki rumahnya, namun lain pula yang berlaku.

"Sila ambil sesuatu." Kata Rabiatul Adawiyah lagi kepada pencuri tersebut.

"Tiada apa-apa yang boleh aku ambil daripada rumah kamu ini." Kata si pencuri berterus-terang.

"Ambillah itu! " Kata Rabi'atul Adawiyah sambil menunjuk pada kendi yang buruk tadi.

"Ini hanyalah sebuah kendi buruk yang tidak berharga." Jawab si pencuri.

"Ambil kendi itu dan bawa ke bilik air. Kemudian kamu ambil wudhu' menggunakan kendi itu. Selepas itu solatlah 2 rakaat. Dengan demikian, engkau telah mengambil sesuatu yang sangat berharga daripada pondok burukku ini." Balas Rabi'tul Adawiyah.



Mendengar kata-kata itu, si pencuri tadi berasa gementar. Hatinya yang selama ini keras, menjadi lembut seperti terpukau dengan kata-kata Rabi'tul Adawiyah itu. Lantas si pencuri mencapai kendi buruk itu dan dibawa ke bilik air, lalu berwudhu' menggunakannya.. Kemudian dia menunaikan solat 2 rakaat. Ternyata dia merasakan suatu kemanisan dan kelazatan dalam jiwanya yang tidak pernah dirasakan sebelum ini.

Rabi'atul Adawiyah lantas berdoa:

"Ya Allah, pencuri ini telah menceroboh masuk ke rumahku. Akan tetapi dia tidak menemui sebarang benda berharga untuk dicuri. Kemudian aku suruh dia berdiri dihadapan-Mu. Oleh itu janganlah Engkau halang dia daripada memperolehi nikmat dan rahmat-Mu."


* masyaALLAH, hebatnya peribadimu Rabiatul Adawiyah... sama2lah kita mencontohi peribadi serikandi islam ini..

*Rabiatul Adawiyah merupakan idola bgku.....

*sama2lah kita mencontohi peribadi agung Rabiatul Adawiyah...

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

..:: Ahlan Wasahlan Ya Sya'aban ::..

Bulan Syaaban merupakan bulan kedua selepas Rejab yang penuh dengan keberkatan. Sebahagian ahli hikmah menyatakan bahawa sesungguhnya bulan Rejab adalah kesempatan untuk meminta ampun dari segala dosa, pada bulan Syaaban adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dari segala macam cela dan pada bulan Ramadhan adalah masa untuk menerangkan hati dan jiwa.

Di antara amalan-amalan yang digalakkan pada bulan Syaaban adalah:

* Memperbanyakkan puasa sunat Sebagaimana yang telah dijelaskan terdahulu bahawa Rasulullah SAW. lebih gemar untuk berpuasa sunat dalam bulan Syaaban berbanding dengan bulan-bulan yang lain. Justeru itu adalah patut bagi kita selaku umat Baginda mencontohinya dalam memperbanyakkan puasa sunat bagi menyemarak dan mengagungkan bulan Syaaban ini.

* Di dalam kitab Durratun Nasihin ada menyebut sebuah h
adis yang menyatakan bahawa Rasulullah SAW. bersabda yang maksudnya: "Barangsiapa berpuasa tiga hari pada permulaan Syaaban dan tiga hari pada pertengahan Syaaban dan tiga hari pada akhir Syaaban, maka Allah Taala mencatat untuknya pahala seperti pahala tujuh puluh nabi dan seperti orang-orang yang beribadat kepada Allah Taala selama tujuh puluh tahun dan apabila dia mati pada tahun itu maka dia seperti orang yang mati syahid."

*Memperbanyak doa, zikir dan berselawat kepada Rasulullah S.A.W. Sabda Rasulullah S.A.W.: "Barangsiapa yang mengagungkan bulan Syaaban, bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya serta menahan diri dari perbuatan maksiat, maka Allah Taala mengampuni semua dosanya dan menyelamatkannya di dalam tahun itu dari segala macam bencana dan penyakit." (Dipetik dari kitab Zubdatul Wa'izhin)

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tuesday, July 13, 2010

Buat Muslimah

alt



Bunga yang kembang dan cantik itu jarang yang wangi... Begitulah orang yang cantik jarang berbudi.."

Apabila si gadis dipuji dengan kata-kata, "Awak ni cantiklah", maka akan menguntumlah sekuntum senyuman dibibirnya dan berbungalah hatinya. Tersipu-sipulah ia. Ah... siapa yang tidak seronok bila dikatakan cantik dan lawa? Begitulah resam manusia, seronok bila dipuji kecewa bila dikeji.

Tetapi lain halnya bagi si mukmin yang merasa dirinya miskin dengan Tuhannya. Terasa kerdil tatkala berhadapan dengan pujian dan sanjungan manusia. Wanita yang cantik selalu ditimpa 'perasan' kerana sedar dirinya punya kelebihan. Kata orang, wanita cantik banyak mahunya. Diri rasa bangga, seisi dunia mahu digenggamnya. Kalau ia seorang gadis dirinya sanggup menjadi tukaran dengan wang yang beribu. Ada pula yang rela menjadi andartu. Hidup liar bak merpati, senang didekat dan ditangkap lari.

Jika ia seorang isteri yang sedar dan bangga dengan kecantikkannya maka suamilah yang menjadi mangsa. Si suami selalu melutut dan kalah dengan kehendak dan karenahnya. Lebih malang jika si suami pula suka akan kecantikan isterinya. Ia menyayangi isteri atas dasar kecantikannya. Jadilah suami laksana lembu yang dicucuk hidungnya. Ke mana diarah di situlah perginya, alangkah dayusnya dia. Si isteri yang cantik rupawan akan merajuk dan meragam seandai kemahuannya tidak tercapai, mengugut, merajuk hendak balik kampung atau minta cerai.

Alangkah indahnya jika si isteri tadi, kecantikannya digunakan untuk meniup semangat jihad ke lubuk hati mujahidin. Ketahuilah, keutamaan dan nilai diri seorang wanita sama ada cantik atau tidak adalah pada akhlaknya. Kalau ia seorang isteri, ketaatannya pada suami adalah akhlak yang indah. Wanita yang cantik tetapi tidak berbudi pekerti tinggi, lebih-lebih lagi isteri yang cantik yang derhaka pada suami adalah ibarat bunga raya. Cantik warnanya harumnya tiada. Sebaliknya wanita yang tidak cantik tetapi berakhlak mulia, taat suaminya, sentiasa mencari keredhaanNya, ibarat bunga cempaka. Tiada rupa tetapi harumnya memikat jiwa. Antara bunga raya dan bunga cempaka pastilah cempaka diminati orang. Kasihan si bunga raya, tidak dijual atau dipakai orang. Ibarat gadis murahan yang mempertontonkan kecantikan. Konon nanti ada yang berkenan tetapi tidak sedar diri jadi mainan. Wanita yang kurang cantik pula jika tidak berakhlak akan meyakitkan hati dan mata. Ibarat bunga yang tidak cantik tidak pula harum dan wangi. Maka tiadalah apa-apa tarikan dan keindahan padanya.

Usah bangga dan usah pula risau akan paras rupa untuk merebut kasih sayang manusia. Tetapi marilah berlumba-lumba untuk menjadi wanita yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Nescaya disayangi Allah serta makhluk-makhlukNya. Seharusnya diri yang dikurniakan Allah dengan nikmat kecantikan sentiasa resah jiwanya. Bukan kerana takut luput kurniaan itu dari dirinya. Bukan jua kerana ada yang iri hati dan mahu menganiayai atau menandingi kejelitaannya. Resah adalah kerana menghitung-hitung pahala-pahala yang tinggal akibat pujian dan sanjungan manusia yang bakal menjerumuskan dirinya ke jurang neraka.

Mengira-ngira bagaimana untuk meruntuhkan gunung mazmumah akibat dari kecantikan diri yang dijulang bagaikan mahkota. Apa lagi jika kecantikan itu hidangan setiap insan, cantik indah tetapi hina terdedah. Menjadi mainan nafsu dan syaitan. Bersyukur dengan segala nikmat Tuhan. Baik buruk,cantik hodoh itu adalah pemberiNya. Yang berwajah cantik atau hodoh sama-sama perlukan persediaan. Akan tiba saatnya jua di mana yang berwajah cantik indah dikerumuni oleh cacing dan ditimbusi tanah di liang lahad yang gelap lagi sunyi. Tatkala itu bersandinglah manusia dengan kematian. Apakah baru di kala itu mahu diucapkan nikmat iman adan Islam itulah sebesar-besar pemberian Tuhan? Baru sanggup berjuang, berkorban apa saja demi mendapatkannya? Sebelum segala-galanya terlewat sama-samalah kita daki anak-anak tangga menuju ke puncak taubat.

Asal manusia dari setitis mani yang hina. Sehina itulah pula dirimu wahai wanita. Kenangilah nasib diri di hari penghisaban. Segala pinjaman Tuhan itu, untuk apa digunakan. Lunakkan hati, tenangkan perasaan. Lihatlah ke seluruh penjuru alam. Di mana saja mata menjurus di sana ada tanda keagungan Tuhan. Dongakkan kepala ke langit biru, tundukkan wajah ke bumi yang hijau. Saksikanlah kilauan mentari, percikan cahaya bulan dan bintang. Langit yang dijadikanNya tidak bertiang, gunung-ganang tidak berpancang. Usah terlena dibuai keindahan, sesungguhnya pada segalanya itu terkandung pengajaran:

"Dan apa sahaja nikmat yang ada padamu dari Allahlah datangnya, dan bila kamu ditimpa kemudaratan maka hanya padaNyalah kamu meminta pertolongan." An-Nahl:53.....

RENUNGILAH IA BUAT MU MUSLIMAH....

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Friday, July 9, 2010

BERAKHIRNYA MSK SESI JULAI 2010/2011

akhirnya, berakhir juga minggu suai kenal sesi 2010/2011..
macam2 perasaan timbul bila program ni nk habis...
ada yg gembira, sedih, serba salah, sayang n mcm2 lg
ukhuwah yg terbina antara sekretariat begitu kukuh....
kami semua bagaikan adik beradik kandung..
sume di kongsi bersama..
yg paling aku suka sbb dpt ramai kwn baru, bertambah kenalan
msk kali ni adalah yg terbaik bagi aku..
2 slot baru ditubuhkan iaitu slot LDK n kerohanian...
km d wajibkan solat subuh n maghrib berjemaah d surau..
inilah yg paling aku suka..
dalam program ni, unsur kerohanian n keagman di tekankan..
terima kasih kepada kak shaiha kerana mementingkan soal ini..
bnyk benda baru yg aku bljar dr program ni...
terima kasih kepada sume sekretariat terutama sms pendaftaran


sms pendftrnlah yg terbaik...
jazakillah kpd PP n TPP km kak AA n kak Liza...
x lupa jg utk Kak Nadia n sume sms pendftrn....
kpd sms lain, terima kasih jg dariku...
terima kasih krana bnyk membntu terutama sms keselamatan n sms teknikal
yg tlh bnyk b'korban masa n tenaga utk menyediakan tempat utk km menjalankan program yg drancang...

mampu....
itulah trademark km sume...

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Friday, July 2, 2010

Tudung Labuh - Pengalaman menarik Fatimah Syarha menerusi kolum Remaja Majalah Solusi isu no 21


Semoga bacaan ini dapat "put things into perspective" buat kita dalam menilai dan memahami kewajipan menutup aurat sebagaimana yang dituntut agama, insyaAllah.

Corat-Coret Kisah Tudung Labuh…

“Akak, kenapa akak pakai tudung labuh?” Soalan ini sudah banyak kali dilontarkan oleh remaja kepadaku. Adik bongsuku, Asiah Yusra yang sedang mekar meniti usia remaja, turut bertanya. Melihat wajahnya yang saling tidak tumpah dengan iras wajahku, aku terasa bagaikan sedang melihat diriku sendiri. Aku pernah remaja dan terpesona melihat kakak sulung bertudung labuh. Kufahami, remaja bertanya kerana mereka sedang tercari-cari identiti diri.

Kali pertama aku memilihnya sebagai imej diri ketika usiaku remaja. Saat itu, aku bertudung labuh kerana keindahannya menghiasi wanita-wanita berakhlak mulia yang kukenali. Ibuku, kakakku, kakak-kakak naqibahku, ustazah-ustazahku semuanya bertudung labuh. Hingga aku mensinonimkan tudung labuh itu dengan keindahan, keperibadian dan kebaikan. Walaupun aku turut mengenali teman-teman bertudung labuh yang akhlaknya bermasalah namun aku masih menemui keindahan jiwanya, ingin menjadi lebih baik. Hari ini, aku memilih tudung labuh kerana aku yakin ia lebih istimewa pada pandangan-Nya.

Ketika remaja, aku hampir tidak sedar banyak pertanyaan yang terpendam. Mungkin saat itu aku tidak tahu apa yang aku perlu tahu. Hinggalah persoalanku terjawab satu demi satu. Hikmah bicara kakak-kakak naqibahku menerangkan pelbagai soalan yang kutagihkan pengertian. Yang paling kuingati, Kak Siti Aisyah Mohd Nor (kini merupakan bidadari kepada seorang tokoh agama terkenal). Jasa kalian selamanya harum dalam ingatan.

Yang Tertutup Itu Indah

Ketika kubertanya tentang tudung labuh, mudah jawapan yang pernah kuterima, “Yang tertutup itu indah!” Jawapan yang membawaku mengkaji surah al-Ahzab ayat 59, maksud dan tafsirannya.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: “Wahai Nabi, katakan kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, ‘hendaklah mereka melabuhkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali sebagai wanita baik agar mereka tidak diganggu.’”

Ya, sedangkan buku yang kita sayangi, kita sampulkan seindahnya. Inikan pula bentuk tubuh wanita, takkan tiada sampulnya? Kuperhatikan kulit bukuku yang bersampul lebih terjaga berbanding kulit bukuku yang tidak bersampul. Kuperhatikan langsir yang cantik menghias pintu dan tingkap. Kuperhatikan kain yang mengalas meja dan perabot. Benar, yang tertutup itu indah! Begitu juga cara Allah menghargai keindahan wanita dengan menggariskan perbatasan aurat. Agar keindahan itu hanya dinikmati oleh insan yang berhak. Bukannya diratah-ratah oleh pandangan yang sakit.

Istimewa Bertudung Labuh


Di sini, aku tidak mahu berbicara panjang tentang kewajipan menutup aurat. Apa yang ingin kukongsi di sini adalah tentang beberapa peristiwa dalam hidupku yang membuatkan aku berasa tudung labuh itu benar-benar istimewa. Allah banyak kali menyelamatkan dan memudahkan urusanku dengan asbab tudung labuh.

Dikejar Tebuan Tanah

Dalam satu program motivasi remaja, aku menyertainya sebagai salah seorang fasilitator. Antara aktiviti yang dilakukan ialah jungle trekking. Aku mengetuai barisan remaja puteri yang siap sedia memasuki hutan. Taklimat dan doa dimulakan.

Menderap ke tengah belantara, tiba-tiba peserta puteri paling depan terlanggar sarang tebuan tanah. Tebuan tanah berterbangan garang. Sedia menyerang. Peserta itu menjerit kesakitan kerana disengat. Peserta di belakangnya turut menjerit ketakutan. Aku yang turut berada di barisan depan ketika itu melaungkan takbir. Lantas mengarahkan peserta yang lain berundur. Mereka bertempiaran lari.

Sementara aku tetap bertahan di situ. Kututup sebahagian wajahku dengan tudung labuhku. Tangan turut kusembunyikan di bawah tudung labuh. Kulindungi beberapa peserta yang terkepung dengan tudung labuhku agar tidak disengat lagi. Segera kubawa mereka berundur. Ajaibnya, seekor tebuan pun tidak berjaya menyengatku. Subhanallah! Maha Suci Engkau yang menyelamatkan aku dengan secebis kain buruk ini.

Terlindung daripada Mata Mat Rempit

Suatu hari, aku ingin pulang ke kampusku di UIA setelah bercuti pertengahan semester di kampung halaman. Seperti biasa, aku membeli tiket bas dan berusaha mencari bas yang mempunyai tempat duduk seorang. Request. Ini penting bagi mengelakkan aku terpaksa bermalam di dalam bas dengan bertemankan seorang lelaki asing di sebelah.

Akhirnya kumembeli tiket dengan sebuah syarikat bas yang belum pernah kunaiki . Sebelum menaiki bas, aku berpesan kepada pemandu kedua agar menurunkan aku di Greenwood. Semua mata terlena melepaskan kelelahan hidup dengan mengembara ke alam mimpi yang seketika. Kedengaran sayup-sayup suara pemandu bas mengejutkan aku dari tidurku. Lantas aku terjaga separuh sedar. Ketika itu, aku duduk di kerusi seorang paling depan, tidak jauh dari pemandu.

Jam baru menunjukkan pukul 4.30 pagi. Badanku amat penat dan urat kepala terasa merenyuk. Aku bangkit dari kerusiku dalam keadaan mamai menuruni bas. Ketika berada di luar bas, aku masih sangat mengantuk. Terasa secepat kilat bas meninggalkanku.

Ya Allah! Aku terkejut kerana hanya aku seorang yang menuruni bas. Lagipun, tempat bas itu memberhentikan aku bukannya tempat perhentian bas di Greenwood seperti kebiasaan. Aku langsung tidak mengenali tempat itu. Tiada peluang untukku bertanya atau membatalkan saja tempat perhentian itu. Nyata aku sudah terlewat. Asap bas pun sudah tidak kelihatan.

Aku berada di sebuah perhentian bas. Jalan raya di hadapannya lurus. Lengang. Sunyi. Kawasan sekitarnya adalah kawasan perumahan yang sedang bergelap. Jalur-jalur cahaya hanya sedikit. Kupandang ke belakang dan mendapati tidak jauh dari situ terdapat sebuah masjid. Namun, ia kelihatan gelap. Sunyi. Kelihatan seekor anjing berwarna hitam, besar dan garang sedang berlegar-legar di luar pagar masjid. Ya Allah, pada-Mu aku bertawakal.

Aku segera menelefon kenalan rapatku, Puan Norliza Mohd Nordin untuk mengambilku. Pada masa yang sama, mataku melilau mencari kayu atau besi yang akan kugunakan sebagai senjata seandainya anjing itu mendekatiku.

“Di mana?” Tanya Puan Norliza. Susah-payah aku cuba menerangkan lokasi yang asing itu. Tambahan pula, aku tidak dapat melihat papan tanda yang menunjukkan nama masjid. Kehadiran anjing itu membuatkan aku tidak berani menghampiri masjid. Sukar Puan Norliza mentafsirkan lokasi aku berada.

Tiba-tiba, sekumpulan samseng jalanan dengan pelbagai aksi motosikal yang berbahaya berhenti beramai-ramai di seberang jalan tempatku berada. Bagaikan ada mesyuarat penting di situ. Aku tiada tempat bersembunyi. Apa yang mampu kulakukan adalah tetap berdiri di tempatku dan membaca segala ayat al-Quran yang pernah kuhafal. Tawakalku memanjat langit dunia. Kebetulan, aku berjubah hitam dan bertudung labuh warna hitam. Aku menggunakan kesempatan itu untuk menyembunyikan diriku di balik warna malam. Cebisan kain turut kututup pada wajahku yang berkulit cerah.

Saat yang amat mendebarkan dalam hidupku, kelihatan anjing yang garang sedang berlari ke arahku. Kupujuk hati, anjing itu akan baik padaku kerana ia tidak menyalak. Samseng jalanan pula seakan sedang memandang-mandang ke arah lokasiku. Ketika itu, aku mengucapkan dua kalimah syahadah berkali-kali. Aku siapkan emosi untuk berjihad mempertahankan diri. Biar nyawa jadi taruhan, menyerah tidak sekali!

Allah menjadi saksi. Aku bagaikan tidak percaya apabila melihat anjing itu sekadar melintasiku seolah-olah langsung tidak melihatku di balik kegelapan. Walau bagaimanapun, aku masih resah melihat samseng jalanan asyik memandang ke arahku. Aku bertambah risau membayangkan Puan Norliza mungkin tidak dapat mengagak lokasiku itu kerana dia asyik menelefonku. Tiba-tiba samseng jalanan itu beredar. Bunyi ekzos mengaum pergi, pelbagai aksi. Mereka seakan-akan memandang dengan pandangan yang kosong sahaja ke arahku sebentar tadi. Puan Norliza pula sampai, menambahkan syukurku. Hatiku yakin, Allah telah menyelamatkanku di balik tudung labuh berwarna gelap itu. Alhamdulillah!

Menyelamatkan Beg Tanganku daripada Ragut

Seorang temanku dari Brunei sudah beberapa hari tidak datang ke kelas sarjana. Aku risaukan keadaannya. Apabila dia datang kembali, aku segera bertanya. Dia menunjukkan pipinya yang calar sambil bercerita dengan juraian air mata.

Dua orang pemuda yang menunggang laju meragut beg tangannya. Dia ikut terseret. Ketika itu pula dia sedang mengandung dua bulan. Hampir-hampir keguguran. Kedua-dua lututnya terluka. Pipi dan tangannya tercalar. Berdarah.

Aku sedih mendengar ceritanya. Dia memegang hujung tudungku sambil menyimpulkan, “Jika akak pakai tudung labuh macam ni, tentu diorang tak nampak beg tangan akak.” Kata-kata itu membuatkanku benar-benar berfikir jauh. Aku bersyukur kepada Allah s.w.t. kerana tidak pernah menjadi mangsa ragut. Baru aku sedar, rupa-rupanya antara faktor yang menyelamatkanku adalah kerana beg tanganku sentiasa tersembunyi di bawah tudung labuh. Cuba anda bertanya kawan-kawan anda yang menggalas beg tangan di bawah tudung labuh, pernahkah mereka menjadi mangsa ragut?

Mendekatkan Jodoh dengan Lelaki Soleh

Aku hairan melihat beberapa orang temanku yang mulanya bertudung labuh tapi akhirnya menukar penampilan kerana takut tidak dipinang. Aku hormati penampilannya selagi masih menutup aurat namun jika itu alasannya, dia mungkin tersilap. Aku yang tetap bertudung labuh ini juga akhirnya yang agak cepat menerima pinangan.

Suamiku mengakui antara faktor yang meyakinkannya pada agamaku saat memilih bunga untuk disunting adalah kerana nilai tudung labuhku. Wanita bertudung labuh lumrahnya hanya berani dirisik oleh lelaki yang mempunyai persiapan agama. Jika malas hidup beragama, mereka akan berfikir beribu kali untuk memiliki seorang suri yang bertudung labuh. Rasa tidak layak. Rasa perlu membaiki diri terlebih dahulu.

Pernah juga aku dan suami cuba memadankan beberapa orang temanku dengan lelaki-lelaki soleh yang kami kenali. Apabila biodata bertukar tangan, gadis bertudung labuh rupa-rupanya menjadi kriteria penting seorang lelaki soleh. Malang bagi temanku yang sebenarnya baik dan berbudi bahasa, namun kerana penampilannya itu melambatkan jodohnya.

Benar, kita tidak boleh menilai seseorang hanya melihat luarannya. Namun, realitinya, kadang kala masa terlalu singkat dan peluang tidak ada untuk kita mengkaji dalaman seseorang sehingga terpaksa menilainya hanya melalui luarannya. Contoh realiti, jika kita ingin membeli nasi lemak di gerai. Kelihatan penjual di gerai yang pertama ialah seorang makcik bertudung labuh. Penjual di gerai kedua pula seorang wanita tidak bertudung dan rambutnya menggerbang lepas. Mana yang kita pilih? Kenapa cepat membuat pilihan sebelum mengkaji dalaman kedua-duanya dahulu? Apa nilaian kita ketika itu? Fikir-fikirkan.

Hormatilah Selagi Masih Menutup Aurat

Ya! Ya! Ya! Kudengari suara-suara hatimu yang sedang berbisik, “Ramai saja yang bertudung labuh tapi tak baik.” “Tudung tak labuh pun masih tutup aurat.” “Don’t judge people by its cover.” Kuhormati semua kata-kata ini sepertimana kuhormati dirimu yang masih bertudung. Alhamdulillah. Aku cuma berkongsi secebis pengalaman dalam hidupku yang menyebabkan kurasakan tudung labuh terlalu istimewa. Buat adik-adik remaja yang pernah bertanya, akak harap adik menemui jawapannya.
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Thursday, July 1, 2010

Awak Sudi Jadi Isteri Kedua Saya?

"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tegas dan yakin.

Tiba-tiba mata Fulanah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.

"Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fulanah dengan suara tersekat-sekat.

Mata Syazni liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fulanah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fulanah langsung tidak selari dengan penampilannya.

"Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya… " Fulanah mula sebak.

"Tak. Maksud saya…"

"Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fulanah dengan kasar.

"Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?" suara Fulanah semakin tinggi, setinggi egonya.

Syazni diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fulanah' di sebalik Fulanah yang dia kenal selama ini. Fulanah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Syazni seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu. Syazni muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.

"Ada hikmah," bisik hati kecil Syazni, sekecil pandangannya terhadap Fulanah.

Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Syazni sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak. Keyakinan serta keaktifan Syazni berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam persatuannya. Malah, Syazni dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama.

Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fulanah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Syazni. Bagi Fulanah, Syazni seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Syazni melamarnya menjadi isteri kedua. Syazni masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fulanah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik dengan Fulanah, namun sikap Fulanah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Syazni tersebut.

Bagi Fulanah, Syazni tak ubah seperti lelaki lain. Gerak kerja dakwah Syazni berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu kehilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Syazni semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Syazni – sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Syazni.

Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Syazni dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Syazni sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Syazni menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fulanah atau tidak? Syazni bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Syazni berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya.

Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Syazni mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fulanah.

"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tanpa segan silu.

"Sudi," jawab Nusaibah ringkas.

"Er, betul ke ni?" tergagap Syazni menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.

Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Syazni.


"Kenapa saya?" tanya Syazni ingin tahu.

"Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.

"Baiklah," jawab Syazni tersenyum.

Akhirnya, Syazni dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Syazni terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Syazni semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Syazni membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Syazni. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.

"Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.

"Ye sayang?" jawab Syazni sambil memandu.

"Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang," luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.

"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Syazni menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.

"Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang.

Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Syazni dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Syazni yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Syazni aktif dalam dakwah sebelum ini.

"Kita dah sampai," Syazni membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya.

Syazni berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.

"Itu isteri pertama abang," Syazni menuding jari ke arah khemah tersebut

"Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Syazni.

"Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.

"Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar.

Syazni tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.

"PERJUANGAN, " jawab Syazni.

***************

Sedarlah semua wahai muslimah serikandi dan perwira Islam ... kalian akan dimadukan!

Jika dirimu bakal seorang isteri…

Terimalah kenyataan bahawa anda akan dimadukan, bahkan anda bukan isteri pertama yang bakal dikahwini tetapi anda adalah bakal isteri kedua kerana isteri pertama bagi suamimu ialah perjuangan Islam!

Perkahwinan ini telah lama dilangsungkan…

Kehadiran dirimu adalah untuk bersama berganding bahu memperjuangkan islam bukan menjadi batu penghalang perjuangan suamimu. Janganlah jadikan dirimu sebagai punca serta merendahkan harga diri \mu dengan terjadinya perceraian suamimu dengan isterinya yang pertama iaitu perjuangan islam!

Jika dirimu bakal seorang suami…

Terimalah bahawa anda bukanlah suami yang pertama yang bakal dinikahinya atau insan yang pertama yang dicintai dan disayangi oleh bakal isterimu! Bahkan dirimu adalah insan yang kedua yang dicintainya, kerana suami yang pertama baginya ialah perjuangan islam dan memartabatkannya.

Dia mencintaimu kerana dirimu mencintai islam dan memperjuangkan islam. Jika dirimu tidak sedemikian, sekelumit cinta pun tidak akan lahir dalam sanubari isterimu…

Bantulah isterimu atau suamimu dan kuatkanlah dia untuk meneruskan perjuangan islam ke serata dunia!!Takbir ! Allahuakbar!



sumber: http://www.iluvislam.com/
sumber:
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Sunday, June 27, 2010

Muslimah Sejati dalam dambaan Setiap Jiwa Wanita

Tahukah anda bagaimana ciri-ciri wanita solehah?


Iaitu ciri-ciri wanita yang diredhai ALLAH. Wanita yang menyejukkan hati mata yang memandang. Bisa menginsafkan dan menundukkan nafsu mereka yang berhati goyah.

(Cerita ini diubahsuai semula berdasarkan saranan dan hukum Al-Quran & Hadis)


Marilah kita bersama-sama perhatikan sekelumit kisah ringkas berikut...
Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, "Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah yang sejati?"

Si ayah pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah anak kecilnya itu.
"Anakku...Seorang muslimah yang sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata-mata.
Wajahnya hanyalah satu peranan yang teramat kecil sahaja. Tetapi, muslimah yang sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik."

Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (Hadis riwayat Muslim)

Si ayah terus menyambung.


"Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersonakan, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak manakah kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetap
i dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujjah kebenaran."


Berdasarkan ayat 31, surah An-Nuur, Abdullah ibn Abbas, Ibn Omar, Atha, Ikramah dan lain-lainnya berpendapat: Seseorang wanita Islam hanya boleh mendedahkan wajah, dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. (As-Syeikh Said Hawa di d
alam kitabnya Al-Asas fit Tafsir)

"Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan (menghairahkan) orang yang ada perasaan dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik." (Surah Al-Ahzab : 32)


Si ayah diam sejenak sambil melihat kepada wajah manis puteri kecilnya itu.


"Lantas apa lagi ayah?" Sahut puteri kecil terus ingin tahu.

"Ketahuilah wahai puteriku... Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN-nya. Dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberikan."

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (tidak berzina atau mendekati zina)." (Surah An-Nuur : 31)

"Dan ingatlah anakku...Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul."

"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya" (Hadis Riwayat At-Tabrani dan Baihaqi)

Setelah itu si anak kembali bertanya, "Siapakah yang memiliki kriteria seperti itu ayah? Bolehkah saya menjadi sepertinya? Mampukah dan layakkah saya ayah?"

Si ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka! Supaya kamu berjaya nanti. INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah yang sejati dan wanita yang solehah kelak. Malah, semua wanita boleh."

Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULALLAH

Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga
kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya." (Riwayat Al-Bazzar)

HAH! Tengok tu, isteri Rasulullah beb... bukannya Siti Nurhaliza, bukannya Britney Spears, bukannya Ning Baizura, dan apatah lagi Jennifer 'Kueh Lopez'...

Sumber: http://mizzrufaidah.blogdrive.com/

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed